menu

Sabtu, 07 Juni 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa

KURIKULUM 2013

Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pemanusiaan manusia. Keseimbangan antara pembentukan kepribadian (yang merupakan basis dari kecerdasan nurani atau kecerdasan hati) dan kecerdasan kognitif atau kecerdasan intelektual sangat penting diperhatikan. Kecerdasan intelektual akan mengantarkan seseorang pada kesuksesan penguasaan ilmu pengetahuan dan sains, sedangkan kecerdasan hati nurani akan mengantarkan seseorang pada keberhasilan menjalani kehidupan kemanusiaannya secara harmonis. Di Indonesia kini sudah tidak lagi menggunakan kurikulum lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat KTSP namun sudah diganti menjadi Kurikulum 2013. Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi pada bidang pendidikan. Perubahan yang terjadi adalah pergantian kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Dalam rangka menerapkan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah menetapkan Kurikulum Tahun 2013 untuk diterapkan pada sekolah-sekolah. Penerapan kurikulum ini tentu dilakukan secara bertahap. Pada kurikulum sebelumnya, proses pembelajaran di kelas masih kurang mendapatkan perhatian. Belum semua guru melakukan inovasi pada kegiatan inti pembelajaran. Hal ini dikarenakan berbagai factor, mulai dari metode pembelajaran, model pembelajaran, dan lain sebagainya. Kurikulum 2013 ini juga memiliki sifat diantaranya, yang pertama bersifat given yang berarti tidak bisa dirubah dan tentu saja harus dilaksanakan sesuai dengan apa yang ada di pusat. Meskipun guru kewalahan melaksanakan kurikulum 2013 ini dalam proses pembelajaran, namun guru tersebut tidak bisa merubahnya, hanya bisa menjalankannya sesuai dengan apa yang sudah diterapkan dari pusat. Sifat yang kedua yaitu dapat disesuaikan. Maksudnya kurikulum ini dapat dipertimbangkan penggunaannya karena Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki suku, ras, agama dan kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga diberikan hak untuk dapat menyesuaikan antara keadaan tempat setempat dengan kurikulum yang akan dilaksanakan. Hal ini justru berbeda dengan pernyataan “merubah” sebelumnya. Jadi, dapat menyesuaikan dengan keadaan/situasi sekolah. Hal ini dikarenakan, agar dapat menjalankan kurikulum 2013 dengan baik. Jika tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan sekolah, maka kurikulum 2013 tidak akan berjalan dengan baik, dari pada tidak menjalankan kurikulum 2013 sama sekali. Dengan menyesuaikan antara keadaan tempat atau daerah dengan kurikulum, sehingga terdapatnya muatan lokal atau mulok yang ada di tiap-tiap sekolah. Mulok yang ada di masing-masing sekolah itu berbeda-beda.
Terdapat dua kelompok dalam struktur kurikulum SD/MI yang berlaku di Indonesia pada saat ini yang masing-masing isi dari kelompok tersebut memiliki Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kelompok tersebut diantaranya:
1.      Kelompok A
Mata Pelajaran
JAM
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2. PPKn
5
5
6
4
4
4
3. Bahasa Indonesia
8
9
10
7
7
7
4. Matematika
5
6
6
6
6
6
5. IPA



3
3
3
6. IPS



3
3
3

2.      Kelompok B
Mata Pelajaran
JAM
Kelas
I
II
III
IV
V
VI
1. Seni Budaya dan Prakarya
4
4
4
5
5
5
2. Penjas Orkes
4
4
4
4
4
4

Kurikulum 2013 (yang disusun dan diuji coba saat ini), dioreientasikan pada dua dimensi kurikulum, yang pertama menyangkut rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua menyangkut cara yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 sepenuhnya diarahkan pada pengembangan tiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal lain yang juga harus diperhatikan guna mencapai tujuan pembelajaran adalah penyusunan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Dalam penyusunan GBPP ini ada yang disusun per semester atau pun juga per tahun. Dalam penyusunan GBPP ini yang perlu diperhatikan adalah waktu yang tersedia. Hal ini dikarenakan agar tidak ada waktu yang berbenturan dengan hari libur baik hari libur keagamaan atau pun hari libur nasional. Jika guru memperhatikan dengan cermat waktu yang tersedia dengan materi yang ada, maka tidak aka nada waktu yang terbuaang sia-sia. Jadi, dengan diterapkannya Kurikulum 2013 dapat menjembatani pendidikan di Indonesia untuk menuju perubahan yang lebih baik lagi yang menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan berwawasan masa depan, yang diartikan sebagai pendidikan yang dapat menjawab tantangan masa depan, yaitu suatu proses yang dapat melahirkan individu-individu yang berbekal pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk hidup dan berkiprah dalam era globaliasi. Terima kasih.


Oleh: Ketut Andi Prahasta / 1211031024 / PGSD / IV A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar