menu

Senin, 14 April 2014

Kerajinan Tangan dan Seni Rupa


Air Brush Sederhana
Bermotif Daun Ketela Pohon 


Seni merupakan cipta, rasa dan karsa yang memiliki nilai keindahan. Seni juga dapat diartikan suatu imajinasi seseorang. Pendidikan seni sekarang ini mengarah pada pendidikan seni sebagai alat. Pendidikan bukan sebagai tujuan. Maksud dari kedua pernyataan ini adalah pendidikan seni itu merupakan pendidikan yang mengarah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Bukan pendidikan sebagai tujuan namun pendidikan seni sebagai alat untuk mencapainya tujuan yang diharapkan. Adapun beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu sebagai berikut:
1.      Pendewasaan Diri
2.      Pematangan Kemampuan
3.      Pematangan Keterampilan
4.      Pematangan Kesiapan
Dari keempat tujuan tersebut, pendidikan seni diharapkan mampu menjadi alat untuk menjembatani agar tercapainya tujuan tersebut. Sekali lagi ditekankan bahwa, pendidikan seni buka sebagai tuju8an, namun pendidikan seni sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pendidikan seni memiliki berbagai macam jenis kegiatan di dalamnya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman selama mengikuti mata kuliah kerajinan tangan dan seni rupa, ada berbagai macam jenis kegiatan yang dapat menciptakan suatu karya seni yaitu teknik mozaik, teknik montase, dan teknik air brush. Teknik montase dan teknik mozaik sudah dijelaskan pada tulisan terdahulu. Namun, pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas lebih mendalam tentang teknik air brush. Teknik air brush merupakan sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemburkan cat atau pewarna pada bidang kerja. Sebenarnya teknik air brush ini sudah dikenal oleh masyarakat luas. Dari zaman saya SD sudah mengenal teknik air brush ini. namun, yang menjadi persoalan kali ini adalah warna yang digunakan. Waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya menggunakan pewarna makanan (kesumba) untuk melakukan teknik air brush ini. sebenarnya banyak pewarna yangt bisa digunakan dalam teknik air brush ini bisa pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan, pewarna makanan (kesumba), ataupun menggunakan cat air. Tentunya dari beberapa pewarna yang sudah disebutkian tadi, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tentunya kita harus memilih cermat-cermat pewarna yang akan digunakan baik itu dari segi kemudahan mendapatkan pewarnanya, melihat warna yang dihasilkan, dan lain-lain. Kita tidak hanya melihat dari satu sisi saja, namun kita juga memperhatikan alat-alat lainnya yang digunakan dalam teknik air brush. Alat-alat itu seperti sikat gigi bekas, saringan tepung atau teh, atau bisa juga sisir. Yang perlu diperhatikan dengan cermat adalah pemilihan sikat gigi. Tidak sembarang sikat gigi dapat menghasilkan air brush yang optimal. Menurut pengalaman saya, sikat gigi yang baik digunakan adalah sikat gigi yang bulunya itu tidak mengumpal namun terpisah-pisah menjadi satu-satu helai bulu sikat gigi. Hal ini dikarenakan, agar pada saat penggosokan atau pertemuan antara bulu sikat gigi dengan saringan teh tidak menggumpal ataupun yang lebih parahnya cat air tidak tumpah pada kertas gambar. Selain itu, lebih dianjukan menggunakan saringan teh besi, agar mendapatkanb hasil yang lebih maksimal. Untuk lebih memperjelas tentang teknik air brush, saya akan jelaskan cara pembuatan air brush. Caranya sebagai berikut:
1.      Siapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti :
a.    Pewarna dari makanan atau pun cat air,
b.   Kertas gambar
c.    Pola (dari daun/bunga, dan lain-lain)
2.      Siapkan alat-alat yang diperlukan seperti:
a.    Sikat gigi bekas
b.   Saringan tepung/teh atau sisir
3.    Pertama-tama yang harus dilakukan adalah siapkan kertas gambar. Usahakan permukaan kertas gambar harus bersih agar pada saat teknik air brush warna yang dihasilkan tidak tercampur dengan debu ataupun kotoran, karena hal ini dapat merusak warna yang dihasilkan
4.    Kemudian setelah itu, jika kita mau memberikan latarnya warna, kita dapat lakukan hal tersebut terlebih dahulu sebelum menempelkan pola ke atas permukaan kertas gambar. Namun, jika tidak menginginkan warna pada pola gambar yang disiapkan, langsung saja menempelkan pola dan langsung melakukan teknik air brush. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pada saat pemberian warna pada latar terlebih dahulu. Jika warna belum kering, tidak boleh langsung ditempelkan pola, karena akan merusak warna yang dihasilka. Pemberian warna kedua (menginginkan degrasi warna yang berbeda) harus menunggu warna pertama kering terlebih dahulu, baru diberikan warna yang kedua.
5.   Teknik air brush lebih baik menggunakan saringan teh yang besi, karena menghasilkan butirn-butiran warna yang lebih kecil dibandingkan jika menggunakan sisir. Berdasarkan pengalaman, jika menggunakan sisir butiran-butiran warna yang dihasilkan lebih besar dan kuran terartur. Dan yang lebih parahnya, warna banyak yang menggumpal pada sisr dan akan mengakibatkan tumpuhan warna pada kertas gambar.
Dari pemaparan di atas tentang tata cara pembuatan karya seni dengan teknik air brush hamper sama dengan yang saya lakukan pada karya seni yang saya ciptakan. Pada teknik air brush kali ini, saya menggunakan pola daun ketela pohon. Langkah pertama yang saya lakukakan  dalam pembuatan karya seni ini adalah memberilakan warna pada latar. Setelah itu menempelkan pola daun ketela pohon. Kemudian menambahakan warna lagi. Jadi tahap pewarnaan ada dua tahapan yaitu yang pertama warna hijau kemudian tahapan kedua memakai warna merah. Percampuran antara warna hijau dan warna merah dapat menghasilkan warna yang agak keunguan. Dalam teknik air brush kali ini, saya mengulang hamper sebanyak empat kali pengulangan. Hanya karena saya kurang teliti saja. Dalam teknik ini yang pertama harus diperhatikan adalah ketelitian. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik air brush kita harus memilih cermat-cermat pewarna yang akan digunakan baik itu dari segi kemudahan mendapatkan pewarnanya, melihat warna yang dihasilkan, dan lain-lain. Kita tidak hanya melihat dari satu sisi saja, namun kita juga memperhatikan alat-alat lainnya yang digunakan dalam teknik air brush. Alat-alat itu seperti sikat gigi bekas, saringan tepung atau teh, atau bisa juga sisir. Yang perlu diperhatikan dengan cermat adalah pemilihan sikat gigi. Tidak sembarang sikat gigi dapat menghasilkan air brush yang optimal. Menurut pengalaman saya, sikat gigi yang baik digunakan adalah sikat gigi yang bulunya itu tidak mengumpal namun terpisah-pisah menjadi satu-satu helai bulu sikat gigi. Hal ini dikarenakan, agar pada saat penggosokan atau pertemuan antara bulu sikat gigi dengan saringan teh tidak menggumpal ataupun yang lebih parahnya cat air tidak tumpah pada kertas gambar. Selain itu, lebih dianjukan menggunakan saringan teh besi, agar mendapatkanb hasil yang lebih maksimal. Tulisan saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan masukan dari semua pihak guna mewujudkan karya tulis yang lebih baik lagi kedepnannya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Oleh: Ketut Andi Prahasta_1211031024_kls: A/IV_PGSD



Kerajinan Tangan dan Seni Rupa


Montase Taman Bermain



Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase merupakan komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber (Depdiknas 2001, 754). Pengertian montase juga dapat diartikan sebagai suatu karya seni yang terdiri dari tembakan yang tampaknya tidak berhubungan atau atau adagen yang bila dikombinasikan dari berbagai gambar yang ada seperti dari foto atau cetakan yang diatur sedemikian rupa sehingga mereka bergabung, tumpang tindih atau campuran untuk membuat gambar baru yang mencapai makna. Namun, untuk lebih menyingkat penjelasan tentang montase dapat disimpulkan dari berbagai pendapat di atas, montase merupakan suatu karya seni yang menggunakan teknik menempel gambar-gambar yang sudah ada dan dikombinasikan, sehingga membentuk suatu gambar baru yang mempunyai makna yang berbeda. Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi. Karya montase ini juga kurang dikenal oleh kalangan umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni krya dan seni patung. Hal lain yang juga membuat karya montase ini kurang dikenal oleh halayak umum adalah menempel gambar yang sudah ada. Maksudnya adalah, masyarakat yang awam akan dunia seni rupa, mengira bahwa kegiatan seni rupa adalah membuat gambar yang baru dan bukan menempel gambar yang sudah ada dan menciptakan makna yang berbeda. Namun, untuk mengubah persepsi masyarakat, kita sebagai mahasiswa harus menyampaikan ilmu yang kita dapat di bangku perkuliahan. Maka dari itu, mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Ganesha diberikan mata kuliah tentang “Kerajinan Tangan dan Seni Rupa”, hal ini bertujuan untuk menambah keterampilan mahasiswa PGSD sebagai calon guru SD. Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Karya Montase, mulai dari cara membuat karya montase, kesulitan yang dialami saat melakukan kegiatan montase dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan montase. Berikut akan saya paparkan satu-persatu.
1.      Cara membuat karya montase
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
a)      Kertas gambar
b)      Gambar-gambar yang sudah ada
c)      Lem kertas
d)     Crayon (jika memerlukan)
Alat-alat:
a)      Gunting
Dalam menciptakan karya seni dengan teknik montase, menurut saya mempunyai tingkat kreatifitas yang bagus. Hal ini dikarenakn dengan menempel gambar-gambar yang sudah ada menuntut kita untuk memilih gambar yang menarik, sesuai dan dapat menciptakan tema yang baru. Berikut akan saya ceritakan bagaimana cara membuat karya seni dengan teknik montase berdasarkan pengalaman saya dari mata kuliah kerainan tangan dan seni rupa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1)      Dalam membuat karya seni dengan menggunakan teknik montase, yang pertama harus diperhatikan adalah pemilihan gambar-gambar yang kreatif dan berkaitan guna menciptakan tema yang baru.
2)      Setelah gambar-gambar yang digunakan sudah fix/pas, potonglah gambar-gambar tadi sesuai dengan polanya. Miusalkaan menggunakan gambar manusia, potonglah gambar sesuai dengan tubuhnya, agar menciptakan aksen yang lebih bagus. Setelah gambar-gambar tadi dipotong, kemudian temple gambar-gambar tadi pada kertas gambar yang sudah disediakan. Setelah semua gambar ditempel, jika terasa kurang pas, bisa menambahkan aksen pewarnaan dengan crayon. Namun, perlu diingat bahwa pewarnaan ini bukan menjadi fokus yang utama, namun gambarlah yang tetap menjadi primadonanya dan sekali lagi bukan warna. Warna disini dimaksudkan agar  memberikan efek yang lebih menarik saja.
2.      Kesulitan yang dialami dalam melakukan kegiatan montase:
Kendala yang dihadapi pada saat teknik montase adalah pemilihan gambar yang kreatif dan dapat dikombinasikan. Sebenarnya bukan kendala, namun tantangan. Kenapa saya bilang tantangan, karena disini mahasiswa atau pembuat karya seni dengan teknik montase harus memikirkan matang-matang tentang gambar yang akan digunakan dan harus bisa dikombinasikan guna menciptakan tema yang baru. Mungkin pemilihan gambar ini mengambil porsi waktu yang paling banyak dibandingkan dengan menempel ataupun menggunting gambar. Namun, ini tidak menurunkan semangat kami, kami memilih gambar yang mudah dipahami oleh halayak umum.
3.      Manfaat dari kegiatan montase:
Sebenarnya membuat karya seni dengan teknik montase ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi kita semua seperti:
1)      Menambah pengetahuan kita terhadap membuat karya seni dengan cara/teknik lain. Sebagian orang hanya mengenal dengan teknik membuat gambar baru, namun dengan teknik montase dapat diketahui pembuatan karya seni dapat menggunakan dengan menempel gamkbar yang sudah ada dan akan membentuk tema yang baru juga.
2)      Melatih keterampilan dalam mebuat karya seni yang bisa dikatakan “rumit”. Rumit disini dapat diartikan sebagai pemilihan gambar dan penempelan gambar. Namun, meskipun demikian, itu tidak menjadi penghambat kita dalam mencoba hal yang baru dan menciptakan karya seni dari yang sebelumnya
3)      Sebagai mahasiswa dapat menambah kreativitas untuk dituangkan lagi kepada anak didik nantinya. Montase ini dapat melatih sesorang untuk lebih kreatif, dan yang paling utama adalah untuk melatih kesabaran. Dan lain sebagainya.

Dalam teknik montase kali ini, saya mengangkat tema tentang Taman Bermain. Saya mengangkat tema ini karena berhubungan deng jurusan yang saya pilih yaitu PGSD. Hal lain juga yaitu guna memudahkan penikmat seni untuk memahami teknik montase saya. Dalam montase saya kali ini, saya menceritakan kegembiraan anak-anak saat bermain di taman. Tidak ada rasa sedih, yang ada hanya rasa kegembiraan di raut wajah mereka. Teknik montase kali ini yang paling banyak memekan waktu untuk dikerjakan adalah pemilihan gambar yang menarik dan dapat dikombinasikan. Setelah itu, saya kemudian menempel gambar-gambar yang saya pilih tadi. Setelah semua gambar tertempel, saya memberika sedikit aksen warna dari crayon guna penyempurna saja. Namun, perlu diingat bahwa pewarnaan ini bukan menjadi fokus yang utama, namun gambarlah yang tetap menjadi primadonanya dan sekali lagi bukan warna. Warna disini dimaksudkan agar  memberikan efek yang lebih menarik saja. Ada beberapa kendala dalam teknik montase ini adalah dibutuhkannya ketelitian dan kesabaran yang ekstra dari teknik montase ini. Namun, dari kendala tersebut banyak manfaat yang dapat diperoleh dari teknik montase ini adalah menambah pengetahuan tentang pembuatan karya seni yang berbeda dan melatih kreativitas, keterampilan, bagi orang banyak. Dan sekali lagi yang perlu diingat bahwa pemberian warna bukan menjadi fokus yang utama. Sekian tulisan yang saya buat kali ini tentang Teknik Montase. Tulisan saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan masukan dari semua pihak guna mewujudkan karya tulis yang lebih baik lagi kedepnannya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Oleh: Ketut Andi Prahasta_1211031024_kls: A/IV_PGSD





Kerajinan tangan dan Seni rupa


Mozaik Swastika
 dengan Penggabungan Dua Bahan yang Berdeda
antara Kertas Warna dan Ketan Hitam


Teknik mozaik ini sudah lumrah diketahui oleh masyarakat banyak. Namun penamaan kata “mozaik” ini mungkin tidak banyak yang tahu, tapi prosesnya sudah banyak yang tahu. Menurut kamus bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan kertas berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat (Depdikdas 2001,756). Dari definisi mozaik tersebut dapat diuraikan pengertiannya, yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan  material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja di buat dengan cara dipotong – potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Pada kegiatan mozaik ini dapat dipergunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita seperti kertas warna, biji-bijian, potongan majalah yang sudah tidak dipakai, dan lain sebagainya. Potongan bahan-bahan ini dapat ditempelkan pada kertas gambar yang sudah dibuat sketsa terlebih dahulu. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik, dan lain-lain. Dalam kesempatan kali ini, saya akan mencoba membahas bagaimana cara menciptakan karya seni dengan teknik mozaik, kendala apa saja yang  dialami selama membuat karya seni dengan teknik mozaik dan apa manfaat dari membuat karya seni dengan teknik mozaik. Berikut akan saya paparkan satu-persatu.
1.      Cara menciptakan karya seni dengan teknik mozaik
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan secara umum adalah sebagai berikut:
a)      Kertas gambar
b)      Kertas warna-warni
c)      Lem kertas
d)     Ketan hitam (jika menggunakannya)
Alat-alat:
a)      Pembolongan kertas/gunting
b)      Pensil dan penghapus
Dalam menciptakan karya seni dengan teknik mozaik, menurut saya susah-susah gampang. Berikut akan saya ceritakan bagaimana cara membuat karya seni dengan teknik mozaik berdasarkan pengalaman saya dari mata kuliah kerainan tangan dan seni rupa. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1)      Dalam menciptakan karya seni dengan teknik mozaik, yang pertama harus dipirkirkan adalah sketsa yang hendak dibuat. Meskipun mozaik ini lebih menekankan pada cara penempelan bahan yang baik, namun yang tidak bisa dilupakan dari kegiatan seni rupa adalah dalam hal membuat sketsa yang baik dan benar. Kita harus membuat sketsa yang baik, karena dengan hasil sketsa yang baik akan menumbuhkan semangat yang lebih dibandingkan membuat sketsa dengan asal-asalan.
2)      Setelah sketsa diselesaikan dengan baik, kemudian potonglah kertas (jika menggunakan kertas) dengan potongan sesuai kehendak. Namun, untuk lebih memudahkan pengerjaan potonglah kertas dengan pembolongan kertas yang sudah ada, ataupun juga bisa digunting-gunting.
3)      Dalam proses pembolongan kertas, yang pertama harus diperhatikan adalah pemilihan warna yang sesuai dan menarik untuk menghemat warna yang tidak diinginkan. Dalam hasil pembolongan kertas, harus dipisahkan antara warna yang berbeda guna memudahkan pekerjaan.
4)      Setelah semua kertas sudah dipotong sesuai keinginan, maka yang pertama harus ditempel adalah garis sketsa agar memperjelas pola sketsa yang sudah digambar
5)      Setelah garis pinggir sketsa sudah ditempel dengan kertas tempel, kemudian tempellah bagian dalam sketsa. Dalam penempelan kertas warna antara garis pinggir sketas dengan bagian dalam sketsa hendaknya menggunakan warna yang berbeda guna memperjelas yang mana garis sketsa dan bagian dalamnya.
6)      Dalam proses penempelan kertas pada sketsa gambar, yang harus diperhatikan adalah cara menempelnya. Caramenempel kertas yang sudah dipotong itu, harus ditempelkan secara merata dan hendaknya dihindari penumpukan penempelan potongan kertas. Hal ini dikarenakan agar gambar yang ditempeli potongan kertas dapat memperoleh suatu pola. Biarkan saja ada bagian yang tidak ditempel, hal ini akan memberikan keunikan tersendiri bagi gambar yang hendak anda buat ketimbang menumpukkan potongan kertas pada gambar.
7)      Setelah semua bagian gambar sudah ditempel dengan potongan kertas warna, untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, dapat memberikan potongan kertas warna ataupun biji-bijian untuk menambah kesan seninya. Dalam mozaik yang saya buat, saya menggabungkan antara dua bahan yang berbeda, yaitu potongan kertas warna dan ketan hitam. Potongan kertas warna saya tempelkan pada gambar yang sudah saya buat, sedangkan ketan hitam saya tempelkan pada latar gambar. Hal ini akan membuat keunikan tersendiri bagi siapa pun yang meilahtnya. Saya juga menambahkan bingkai pada sisi-sisi kertas gambar dengan bekas kertas potongan yang menyerupai bingkai.
8)      Dalam teknik mozaik, hindari memberikan pewarnaan dengan cat warna
2.      Kendala yang dialami selama membuatkarya seni dengan teknik mozaik
Mungkin kendala yang dihadapi saat teknik mozaik adalah pertama penentuan sketas gambar yang harus diperhatikan dengan matang dan membutuhkan waktu yang agak lama. Kedua penentuan warna yang benar agar terciptanya kombinasi yang unik. Ketiga dalam hal penempelan potongan kertas warna mungkin orang-orang belum banyak yang mengetahui cara penempelan yang baik dan benar. Banyak orang yang beranggapan bahwa penempelan potongan kertas warna harus ditumpuk agar menutupi semua ruang dari gambar yang sudah dibuat. Namun, hal ini justru keliru, hal ini dapat menghapus pola yang akan tercipta. Dan yang paling menjadi kendala bagi sebagian orang adalah ketelitian dan kesabaran. Ketelitian dalam menempelkan potongan kertas warna harus diteliti dengan baik dan yang menjadi tingkat tersulit dari teknik mozaik ini adalah melatih kesabaran. Banyak orang yang mengulang karyanya hanya saja tidak sabar dalam menempel potongan kertas warna pada gambar. Hal ini juga terjadi dengan saya, saya mengulang karya seni saya hanya saja kurang teliti dan sabar.
3.      Manfaat dari membuat karya seni dengan teknik mozaik
Sebenarnya membuat karya seni dengan teknik mozaik ini dapat memberikan manfaat yang banyak bagi kita semua seperti:
1)      Menambah pengetahuan kita terhadap membuat karya seni dengan cara/teknik lain. Sebagian orang hanya mengenal dengan teknik pewarnaan dengan cat warna, namun belum banyak orang yang tahu bahwa pemberian warna dapat digunakan potongan kertas warna ataupun biji-bijian yang berwarna.
2)      Melatih keterampilan dalam mebuat karya seni yang bisa dikatakan “rumit”. Rumit disini dapat diartikan sebagai pemilihan warna dan penempelan warna. Namun, meskipun demikian, itu tidak menjadi penghambat kita dalam mencoba hal yang baru dan menciptakan karya seni dari yang sebelumnya
3)      Sebagai mahasiswa dapat menambah kreativitas untuk dituangkan lagi kepada anak didik nantinya. Mozaik ini dapat melatih sesorang untuk lebih kreatif, dan yang paling utama adalah untuk melatih kesabaran. Dan lain sebagainya.

Dalam pembuatan mozaik saya kali ini, saya mengangkat tema Swastika. Mozaik saya ini, menggabungkan dua bahan yang berbeda yaitu antara ketan hitam dan kertas wrna. Ketan hitam disini ditempelkan untuk mendapatkan latar gambar yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan, kertas warna saya tempelkan pada badan gambar untuk memberi aksen yang menarik dari gambar saya. Pada saat menempel kertas warna pada bagian badan gambar, saya menggunakan pembolongan kertas guna memudahkan saya untuk mendapatkan suatu pola. Sedangkan pada latar gambar, saya menggunakan ketan hitam yang ditempel satu persatu yang sejajar. Pada tahap ini memerlukan waktu yang  cukup lama dan memerlukan kesabaran yang ekstra penuh. Dari penjelasan saya kali ini dapat disimpulkan bahwa teknik mozaik bertumpu pada pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan  material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja di buat dengan cara dipotong – potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Dalam pembuatan karya seni rupa dengan teknik mozaik ini yang pertama harus dilakukan adalah membuat sketsa, kedua memilih dan memotong kertas warna yang diinginkan, dan yang terakhir menempelkan potongan kertas warna tadi pada sketsa gambar yang sudah dibuat. Namun perlu diperhatikan pemilihan warna dan penempelan kertas warna yang baik dan benar agar mendapatkan suatu pola. Ada beberapa kendala dalam teknik mozaik ini adalah dibutuhkannya ketelitian dan kesabaran yang ekstra dari teknik mozaik ini. namun, dari kendala tersebut banyak manfaat yang dapat diperoleh dari teknik mozaik ini adalah menambah pengetahuan tentang pembuatan karya seni yang berbeda dan melatih kreativitas, keterampilan, bagi orang banyak. Sekian tulisan yang saya buat kali ini tentang Teknik Mozaik. Tulisan saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu saya harapkan kritik dan masukan dari semua pihak guna mewujudkan karya tulis yang lebih baik lagi kedepnannya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Oleh: Ketut Andi Prahasta_1211031024_kls: A/IV_PGSD