Teknik Cetak Tinggi
Dengan Motif Yang Tidak Tentu Tapi
Tetap Eksotis
(Teknik Cetak Tinggi dengan Menggunakan Wortel)
(Teknik Cetak Tinggi menggunakan Pelapah Pisang dan Pewarna dari Tinta)
(Teknik Cetak Tinggi menggunakan Pelapah Pisang dan Pewarna Kesumba)
Teknik cetak tinggi merupakan salah
satu proses kegiatan mencetak seni grafis yang memanfaatkan bentuk yang paling
tinggi yang berasal dari plat klise untuk menghasilkan bentuk karya berupa
gambar. Teknik cetak tinggi merupakan proses cetakan yang menggunakan permukaan
yang timbul/menonjol dari sebuah benda. Pada cetak tinggi gambar-gambar
(huruf-huruf atau pun bentuk-bentuk yang dibuat) merupakan permukaan yang lebih
tinggi dari pada unsur-unsur yang tidak tercetak. Tinta yang akan digunakan
pada teknik cetak tinggi hanya akan mengenai bagian yaang paling tinggi dari
suatu permukaan. Gambar-gambar yang sudah dibentuk akan terlihat pada hasil
cetakan, yang mana gambar-gambar tersebut sudah diberi tinta terlebih dahulu.
Mencukil atau menoreh bukan satu-satunya teknik untuk membuat acuan cetak
tinggi, tetapi masih ada teknik yang lain, yaitu menempel. Cetak tinggi atau cetak timbul merupakan proses
mencetak dengan memanfaatkan bagian yang paling tinggi dari alat cetak. Contoh
alat cetak tinggi adalah stempel. Hasil cetakan stempel berasal dari tulisan
atau gambar yang timbul pada stempel. Kegiatan cetak tinggi ini sudah dikenal
oleh masyarakt luas. Kegiatan cetak tinggi ini sudah diperkenalkan sejak jaman
Sekolah Dasar (SD). Pada waktu itu, kegiatan ini menggunakan bahan pewarna yang
alami seperti warna hijau didapat dari daun bayam, warna orange didapat dari
wortel, warna ungu didapat dari umbi ungu, dan lain sebagainya. Memang warna
yang dihasilkan hamper sama dengan pewarna-pewarna buatan yang sering digunakan
seperti tinta. Namun, yang perlu
diketahui pewarna alami ini hanya bisa ditampilkan hanya sekejap.
Bukan karena warnanya mudah luntur, namun jika hasil karya ini didiamkan dengan
waktu yang lama maka hasil karya cetak tinggi ini akan dikerumbuni oleh semut,
karena pewarna ini mungkin tercium agak manis. Jadi, untuk menghindari hasil
karya anda dicari oleh semut, gunakanlah pewarna-pewarna buatan seperti tinta.
Dalam pembuatan karya seni dengan teknik cetak tinggi ini memiliki kerumitan
tersendiri, memilki banyak kelebihan. Kedua hal tersebut secara lebih mendalam
pada ulasan berikut ini beserta cara pembuatannya.
1. Cara
pembuatan karya seni dengan teknik cetak tinggi
Sebelum
membahas cara pembuatan karya seni dengan teknik cetak tinggi, akan dibahas
terlebih dahulu bahan-bahan dan alat-alat yang dipelukan dalam teknik cetak
tinggi.
a. Bahan-bahan:
1) Kentang/ubi-ubian/wortel,
dan lain sebagainya
2) Pelapah
pisang
3) Tinta/pewarna
makanan (kesumba)/pewarna alami
4) Kertas
gambar
b. Alat-alat:
1) Pisau/cutter
2) Bantalan
tinta/spons
c. Cara
pembuatan:
1) Pertama-tama
yang harus diperhatikan dalam teknik cetak tinggi adalah bahan-bahan yang akan
dijadikan/dicetak. Sebaiknya bahan-bahan tersebut memiliki tekstur yang lembut
tidak keras yang bertujuan agar lebih mudah dalam membuat bentuk yang
diinginkan. Hal lain juga yang harus diperhatikan adalah usahakan bagian yang
akan dibentuk hendaknya memiliki permukaan yang rata. Meskipun permukaan benda
tersebut tidak rata kita bisa memotongnya agar dapat menemukan bentuk yang
rata. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembentukan dan pada saat penempelan
pada tinta kemudian ditempalkan di kertas gambar menimbukan bentuk yang rata
dan tidak ada bagian yang terlihat dan tidak.
2) Dalam
membuat cetak tinggi usahakan tidak membentuk melebihi satu tingkat bentukan.
Hal ini dikarenakan jika semakin tinggi bentuk cetakan yang dibuat, tetap saja
cetakan yang paling akhir atau yang paling tinggi yang dapat digunakan.
Cetakan-cetakan yang di bawahnya tidak akan terkena tinta. Jadi, dalam
pembentukan cetak tinggi cukup membuat satu tingkatan saja, karena jika membuat
lebih dari satu tingkatan akan membuang-buang waktu, tenaga dan lain sebagainya
yang nantinya cetakan-cetakan yang di bawahnya tidak akan terkena tinta.
3) Setelah
selesai membentuk bahan yang hendak digunakan, barulah disiapkan bahan-bahan
lainnya seperti bantalan tinta beserta tintanya. Tuanglah sedikit demi sedikit
tinta ke atas permukaan bantalan tinta. Coba terlebih dahulu di atas kertas
gambar yang sudah tidak terpakai untuk menghindari kesalahan. Jika tinta dirasa
kurang tebal, tuanglah lagi tinta ke atas permukaan bantalan tinta. Kemudian
coba lagi pada kertas gambar yang sudah tidak terpakai. Jika dirasa sudah fix,
barulah mencoba pada kertas gambar yang akan dijadikan alas.
4) Jika
menggunakan banyak warna, usahakan warna yang pertama harus kering terlebih
dahulu, agar menghasilkan degradasi warna, bukan malah menghasilkan warna baru
dari tumpukan warna tersebut. Dalam pembuatan karya seni dengan teknik cetak
tinggi itu merupakan kreatifitas kita sendiri. Terserah kita mau membentuk
seperti apa, asalkan ingat dalam cetak tinggi hanya cetakan yang teratas yang
digunakan. Jadi, jika membuat beberapa cetakan hanya akan membuang-buang waktu
saja.
2. Kesulitan
yang dialami
Kesulitan
yang dialami pada saat proses kegiatan cetak tinggi adalah pada saat membuat
bentuk pada bahan yang hendak digunakan. Dalam pembuatan karya seni dengan
teknik cetak tinggi itu memerlukan kesabaran yang ekstra. Hal ini dikarenakan
jika kita salah memotong bagian, maka secara keseluruhan akan menjadi salah
atau tidak berbentuk. Namun, hal ini tidak mengurangi rasa semangat untuk
menghasilkan suatu karya seni yang lumayan. Pada saat proses kegiatan, saya
sendiri beberapa kali melakukan pengulangan, karena seperti hal yang saya
kemukakan tadi yaitu salah memotong bagian. Alhasil saya harus mengulang lagi.
Namun, mungkin saja bagi sebagian orang yang memiliki jiwa seni yang tinggi,
mungkin mereka bisa mengakalinya dengan cara merubah bentuk semula.
3. Manfaat
yang diperoleh
Dalam
pembuatan karya seni dengan teknik cetak tinggi memberikan banyak manfaat
terhadap pekerja seninya.
1)
Menambah pengetahuan kita terhadap
membuat karya seni dengan cara/teknik lain. Dengan teknik cetak tinggi, kita
mendapat pengalaman baru tentang cara
membuat karya seni yang menghasilkan suatu karya seni yang tidak kalah
menariknya dengan teknik yang lainnya.
2)
Melatih keterampilan dalam mebuat karya
seni yang bisa dikatakan “rumit”. Membuat karya dengan teknik cetak tinggi ini
melatih kesabaran kita dalam membuatnya yang sebagian orang termasuk saya mersa
rumit untuk membuatnya. Namun, meskipun demikian, membuat karya seni dengan
teknik cetak tinggi menambah pengetahuan dan melatih kesabaran bagi para
pembuat karya seni ini.
3)
Sebagai mahasiswa dapat menambah
kreativitas untuk dituangkan lagi kepada anak didik nantinya. Karena, kita
sebagai calon guru, tidak hanya harus bisa di bidang akademik saja, namun kita
sebagai calon guru juga harus mengasah kemapuan kita dibidang non akademik
seperti membuat karya seni yang nantinya akan dituangkan lagi kepada anak didik
kita.
Dalam pembuatan karya seni kali ini,
saya menggunakan cara yang sedikit berbeda dai biasanya. Cara yang saya gunakan
yaitu cetak tinggi. Teknik cetak tinggi sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Teknik ini sudah saya ketahui sejak
zaman saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Namun, teknik cetak
tinggi itu lama kelamaan hilang dalam benak saya, karena pada waktu SMP sampai
SMA teknik ini tidak pernah sekalipun digubris. Namun, saya bersyukur, karena sekarang
ini saya mendapatkan mata kuliah Kerajinan Tangan dan Seni Rupa. Saya bisa
membuat karya seni dengan teknik ini lagi. Kali ini saya membuat teknik cetak
tinggi dengan menggunakan bahan-bahan seperti di atas yaitu wortel, pelapah
pisang, dan lain sebagainya. Saya membuat berbagai macam bentuk. Namun, bentuk
yang saya gunakan itu dominan menggunakan bahan dari pelapah pisang. Saya
membuat berbagai bentuk dari wortel tersebut. Setelah semua bentuk sudah
dibuat, saya mencobakannya ke satu tinta. Kemudian, setelah melihat hasilnya
lumayan bagus, saya mencobakannya ke tinta yang berbeda. Pewarna yang saya
gunakan adalah pewarna dari tinta dan dari pewarna makanan (kesumba). Perbedaan
dari kedua warna ini sangat terlihat jelas. Pewarna yang dari tinta itu
menghasilkan warna yang pekat. Sedangkan pewarna kesumba itu menghasilkan warna
yang tidak terlalu pekat namun tetap indah. Sebenarnya kedua pewarna ini
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung kita nya saja,
bagaimana cara kita memanfaatkan warna yang ada. Sekian tulisan saya tentang Teknik
Cetak Tinggi. Tulisan saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya harapkan kritik dan masukan dari semua pihak guna mewujudkan karya tulis
yang lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Oleh: Ketut Andi Prahasta_1211031024_kls:
A/IV_PGSD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar